Ibu,,
Aku ada lewat jalan mu,,
Dari buaian mu aku tumbuh , tahap demi tahap kehidupan
telah aku lewati dengan mu Semenjak aku
terbaring lemah, dan hanya bisa menangis di pangkuan mu, mengungkapkan segala
keinginan lewat tangisan,
Aku yang selalu merepotkan mu, membangunkan mu malam hari
hanya karna aku menginginkan setetes asi dari mu,
Tanpa letih, tanpa lelah, tanpa kesah dan keterpaksaan,
engkau jalani semuanya,
Tangan halus mu, dekapan hangat mu, manjaan mu, pujian
mu, rangkulanmu menemaniku di setiap tahap kehidupan ku, yang selalu memberikan
kedamaian di setiap hela nafasku..
Ibu,, walau kata-kata keras terlontar dari mulut anak mu
ini, tapi hatimu begitu mulia, tak kenal kata benci, kata jengkel dengan segala
kelakuan ku,
Maafkan anakmu ini ibu,, Anak mu yang penuh dengan salah,
Engkau begitu berharga di mataku,, sosok segalanya,,
meskipun engkau pernah melakukan hilaf,, namun semuanya itu hanya demi anak
mu,, engkau rela mengorbankan bahtera keluarga, hanya demi anak mu bisa
bertahan hidup,,
Engkau begitu tegar, meskipun sekarang dua sosok ada pada
dirimu,, Sosok ibu sekaligus ayah,, dua peran yang sulit ada pada satu diri,,
semuanya hanya demi anak mu ini,
Senyuman manis selalu terlihat di bibir merah mu, meski
sekarang keriput wajah mu mulai terlihat, tubuh yang semakin lemah, engkau rela
singgah di rumah yang mungkin tidak layak untuk engkau tempati,,, tapi tetap
dimataku engkau wanita terhebat, wanita terindah,,
Bagaimana makannya? Kenyangkah?
Bagaimana tidurnya? Nyenyak kah?
Bagaimana keadaannya? Sehat kah?
Bagaimana hatinya?? Bahagia kah?
Semuanya menjadi bahan pertanyaan,, yang mungkin kadang
membuat hati tersayat jikalau mendengar keadaan yang pilu darinya,,
Rasa sayang yang tak akan pernah berhenti engkau limpahkan,
bentuk perhatian yang melebihi dari apapun, lantunan doa yang terus mengalir
dari bibir mu..
Semuanya tanpa mengharap imbalan apapun,, kecuali hanya
kebahagiaan dari anak mu seorang,,
Ibu,, engkau masih
punya aku,, meski kini engkau kehilangan sosok pelindung mu,,penopang kehidupan
mu,, penyangga di kala sedih dan susah,,
tapi sampai kapan pun ibu masih punya anak mu ini,, anak satu-satunya,,
yang tak mungkin untuk bisa jauh darimu,,
Engkau telah jalani semua bahtera kehidupan dengan sosok
ayah,, susah senang dijalani bersama,, tidur di pinggir sungai, pindah dari
rumah ke rumah, banyak kebahagiaan yang terlewati bersama oleh kita semua,,
Mungkin orang tak akan mengira,, semuanya terlihat baik,
rukun, harmonis, bak keluarga yang tak pernah di rundung duka,, namun itu semua
hanya semu dan sementara, semuanya sirna, dan hanya menjadi kenangan,,
Kenangan yang tak pernah akan terlupakan,, sampai kapan
pun,, kenangan yang akan menjadi puing-puing semangat pemicu kesuksesan anak
mu,
Ibu,, jangan risau, jangan bersedih, jalani kehidupan,,
kehidupan masih panjang,,,
Aku ingin menyatukan kembali senyuman kebahagiaan
kalian,,
2 tahun lagii,, di saat aku lulus dari bangku kuliah,, aku
ingin melihat senyuman itu kembali bersatu,, kita kembali berkumpul, bercengkrama,
bergurau,,
Tak ada lagi tangisan duka,, yang ada tangisan
kebahagiaan…
Miss you mom,,
Peluk hangat anak mu ini,, dekap erat ,, jangan engkau
lepaskan,,
Aku sayang ibu..
Merindukan ibu, menyebut ibu di setiap doa ,,
Tak ada perempuan lain yang bisa menggantikan sosok mu di
hati ku ibu,,
Semoga selalu ada dalam lindungan dan Ridho Alloh SWT,
Amin ya robbalalamin,,
Bandung, 15 Desember
2012
Adinda tercinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar