nama: liska nopitawati
nim : 1104210
pendidikan luar sekolah
universitas pendidikan indonesia
Resensi novel
EDENSOr
Buku ketiga dari Tetralogi Laskar Pelangi
(Andrea Hirata)
Judul buku : EDENSOR
Penulis : Andrea Hirata
Cetakan : Pertama, Mei 2007
Penerbit : PT. Bentang Pustaka
Penulis : Andrea Hirata
Cetakan : Pertama, Mei 2007
Penerbit : PT. Bentang Pustaka
Tak asing lagi di telinga kita nama Andrea Hirata, yakni seorang penulis terkenal yang sudah membuat buku yang begitu hebat, yang mampu membawa para pembaca seolah menjadi pelaku dan merasakan kejadian dalam tiap alur cerita buku-bukunya.
Beberapa buku mulai dari Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpove telah menjadi hasil karya cipta Andrea Hirata, dan mendapatkan berbagai penghargaan terhadap buku hasil karyanya.
Salah satu buah karya dari Andrea Hirata adalah sebuah novel yang berjudul “Edensor”. Edensor adalah novel ketiga karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada bulan Mei tahun 2007. Edensor merupakan buku ketiga dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku berikutnya dan yang terakhir adalah Maryamah Karpov. Edensor masuk nominasi penghargaan nasional sastra KLA (Khatulistiwa Literary Award) tahun 2007.
Novel edensor menceritakan tentang petualangan Ikal dan Arai di Eropa. Setelah berhasil memperoleh beasiswa ke Perancis, mereka berkuliah di Universite de Paris, Sorbone, disini, Ikal dan Arai mengalami banyak kejadian yang orang biasa sebut sebagai kejutan budaya. Banyak kebiasaan dan peradaban Eropa yang berlainan sama sekali dengan peradaban yang selama ini mereka pahami sebagai orang Indonesia khususnya melayu.
Dalam buku ini juga Ikal dan Arai kembali menuai karma akibat kenakalan – kenakalan yang pernah mereka lakukan semasa kecil dan remaja dulu. Novel ini juga menceritakan petualangan Ikal dan Arai meyusuri Eropa dengan berbagai pengalaman yang mencengangkan, mencekam, membuat kita terbahak-bahak, dan juga membuat kita berurai air mata.
Edensor menjelaskan bahwa kehidupan kita ini merupakan kepingan-kepingan yang saling terkait satu sama lain, yang desain utamanya tersusun dan tertata rapi, dan masa depan adalah mimpi-mimpi kita yang menjadi kenyataan.
Ikal adalah anak bujang ke lima yang sebenarnya saat mengandung ibunya mengharapkan anak ke limanya ini seorang wanita, karena ke empat anak sebelumnya adalah laki-laki. Tanggal lahir Ikal sama dengan tanggal berdirinya Persyarekatan bangsa-bangsa (PBB) yaitu 24 Oktober, dan ibunya Ikal sangat berharap agar anak ke limanaya ini bisa menjadi seorang juru pendamai seperti PBB.
Dan bayi nomor lima itu diberi nama Aqil Barraq Badruddin, yang oleh Ikal diartikan Anak sholeh berjidat mengkilap yang tidak akan melakukan hal-hal, yang tidak masuk akal dalam hidupnya. Namun, harapan yang diletakan dalam deretan nama agung itu, hancur berserakan. Karena Ikal biasa Aqil di panggil menjelma menjadi seorang anak yang sangat nakal dan sering membuat keonaran.
Pernah suatu saat Ikal menyuruh adiknya yang masih kecil untuk menyanyikan lagu Indonesia raya dengan pengeras suara di Masjid sehingga terdengar ke seantero kampung. Setiap kali Ikal melakukan keonaran, ia pasti kena sidang oleh kedua orang tuanya.
Karena kenakalannya, Ikal sempat beberapa kali berganti nama, mulai dari Aqil, Wadudh dan Andrea, namun dari kesemua nama itu tidak mempengaruhi kenakalan Ikal,apalagi setelah orang tua Ikal memutuskan mengadopsi Arai.
Kalaupun ada yang membuat Ikal berubah adalah dengan kehadiran A Ling. Ikal merasa tak ada yang lebih aneh selain orang dimabuk cinta. Segalanya berubah menjadi baik dan berusaha menjadi baik.Ikal menjadi rajin mengaji dengan khusyuk, bahkan Taikong Hamin dan orang tuanya seakan tak percaya dengan perubahan ini.
Selulus SMA Ikal dan Arai memutuskan untuk merantau ke Jawa. Wawancara dari satu tempat ke tempat lain mereka lalui. Sampai akhirnya Ikal diterima bekerja di kantor pos sambil kuliah, dan Arai merantau ke Kalimantan, bekerja dan kuliah disana. Nasib Ikal lebih baik di banding Arai ,Ikal menjabat sebagai Pengatur Muda Pos yang berwenang mencairkan wesel.
Sampai akhirnya Ikal dan Arai berhasil menyelesaikan kuliah dan mengikuti tes beasiswa S2 ke Eropa. Dan kemudian Ikal memutuskan berhenti dari pekerjaannya di Kantor pos.
Sampai suatu saat ketika mereka sedang berada di Belitong, mereka menerima surat pengumuman tes beasiswa itu dari Dr. Michaela Woodword, Ikal dan Arai berhasil mendapatkan beasiswa itu.
Ketika Ikal dan Arai akan pergi, Arai berusaha menghubungi Zakiah Nurmala, cinta bertepuk sebelah tangannya untuk pamitan. Namun Zakiah seperti waktu SMA,tak membalas surat Arai. Begitupun Ikal ia merindukan sosok A Ling yang ia tidak tahu dimana keberadaannya.
Ayah Ikal mengantar kepergian anaknya dengan berat hati di Tanjong Pandan,ketika Ikal dan Arai berpamitan ayah Ikal menyerahkan bungkusan dan bungkusan itu harus dibuka jika telah sampai disana. Ayah Ikal sangat bangga kepada Ikal dan Arai,karena Ikal dan arai mampu mencapai apa yang tak pernah dicapainya.
Di Bandara Soekarno Hatta Ikal mempelajari lampiran surat pengumuman beasiswa itu. Ikal dan Arai akan ke Belanda dulu dan akan dijemput oleh Ms.Famke Somers, seorang pegawai dari kantor perwakilan Uni Eropa. Sesampainya di bandara Schippol Arai membentangkan tangannya lebar-lebar dan di Belanda saat itu sedang turun salju. Di bandara Ikal dan Arai mencari wanita yang bertugas menjemput mereka dibandara, tidak ada wanita yang memegang tulisan nama mereka mencari mereka, yang ada hanyalah gadis muda berandal yang berteriak tak karuan “Oiiiiikkk !Oikkkkk” ia berlari menuju Ikal dan Arai,mereka pun terkejut,siapakah dia? Ternyata dia adalah Ms.F.Somers,orang yang diutus untuk menjemputnya dibandara.
Setelah dari Belanda Ikal dan Arai meluncur ke Belgia dengan kereta,Brugge adalah tempat yang dituju. Famke menyuruh Ikal menemui Simon Van der Wall (seorang pemilik kos ). Disana Ikal dan Arai berpisah dengan Famke yang harus kembali ke Amsterdam. Ikal dan Arai memasuki halaman dan tertegun didepan pintu yang membingungkan.Tak ada bel. Yang ada, disamping pintu hanya deretan kotak kecil, nomor-nomor lantai gedung, tombol-tombol, speaker, dan label nama. Dan Ikal memencet tombol berlabel Van Der Wall, setelah dibingungkan dengan pintu otomatis ini, akhirnya Ikal dan Arai bisa masuk,mereka menuju lantai 3 menemui Van Der Wall.Simon tinggi besar, santai tapi angker. Karena mereka datang hari minggu dan bukan hari kerja, maka mereka tidak bisa tinggal diapartemen itu. Mereka pun meninggalkan gedung yang tak bersahabat itu.
Brugge ,semua bangunan tertutup, tak seorangpun keluar rumah. Mereka tak tahu kalau ini dilakukan untuk mengantisipasi situasi suhu yang akan drop secara ekstrem malam nanti. Tapi Ikal dan Arai malah berkeliaran di alam terbuka.Arai membeli lilin di sebuah kios kecil yang kemudian langsung tutup .Diujung jalan Ikal dan Arai menemukan bangku kosong, mereka duduk dibawah naungan kanopi. Hujan salju makin lebat. Malam makin larut, pukul dua pagi Arai mengeluarkan termometer dan menunjukan minus sembilan derajat celcius. Arai dan Ikal duduk berpelukan, lengket, mengerut, dan menggigil hebat. Disinilah Ikal merasakan keganjilan dalam dirinya, ia tak merasakan kepalanya, kemudian lehernya terasa tercekik, fikirnya inikah serangan maut??, darah tumpah dari rongga hidungnya. Arai membuka syalnya, melilitkan dileher Ikal. Arai membuka koper dan mengeluarkan semua pakaian dan membalutkannya berlapis-lapis ditubuh Ikal.Tiba-tiba Arai menggendong Ikal menuju pohon-pohon Roman. Ikal ditidurkan di tanah, dibawah rimbunan dedaunan roman. Ternyata Arai meniru cara tentara Rusia bertahan di musim salju.kesadaran Ikal pun sedikit demi sedikit berangsur pulih. Ikal takjub menatap arai.
Ikal dan arai pun berangkat ke Prancis dan tiba di terminal bus Gallieni, mereka bergegas menuruni tangga yang curam menuju metro, mereka pun menaiki metro penumpangnya pun masih beberapa gelintir saja, setelah sampai di stasiun Trocadero, mereka berjalan menyusuri lorong dan pelan-pelan menaiki anak tangga. Arai berjalan didepan,tiba-tiba ia memekik “subhanallah”. Mereka terpaku melihat sosok hitam samar-samar dibalut kabut, tinggi perkass menjulang. Menara Eiffel laksana nyonya besar. Mereka mendekati Eiffel, disentuhnya Eiffel.Sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.
Ikal dan Arai berbalik kebarat, menuju Olovyannaya diatas tapal Mongolia. Setiap melewati perkebunan Zaitun mereka melamar kerja membantu petani memetik buahnya demi upah beberapa butir kentang.Mereka melewati kampung demi kampung. Sebagian adalah kampung tambang yang telah diabaikan. Mereka terperosok kepedalaman, menjumpai hal-hal yang aneh seperti orang muslim beribadat seperti Nasrani dan orang Nasrani fasih membaca al-quran. Ada masyarakat yang memuja kambing,memandikan bayi yang baru lahir dengan darah lembu,dan melemparkan ari-ari keatas atap. Ada pula komunitas yang patriakis, para istri harus tidur dilantai dua gedung jerami dan hanya dikunjungi para suami jika diperlukan.
Setelah di Olovyannaya Ikal dan Arai melanjutkan perjalanan ke tanah Parsi:Iran, tak jauh dai Sebelah timur adalah Mongolia yang sungguh menggoda. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Yunani dan merekka bergelimangan uang disini. Namun nasib berbalik mereka alami di Balkan (Bosnia, Serbia, dan sekitarnya), disana jangankan mengapresiasi seni, mereka bahkan masih trauma dengan peluru yang baru saja berdesing dari kepala mereka. Dan merekapun kembali miskin disini.
Di Rumania mereka bertemu dengan seorang bapak tua berperawakan kurus yang selalu mengawasi mereka,gerak geriknya mencurigakan. Jika didekati dia menjauh. Suatu malam Ikal dan Arai tidur disebuah halaman TK, tengah malam tiba-tiba Ikal terbangun karena backpak yang ia gunakan sebagai bantal ada yang menarik, Ikal dan Arai refleks saling melindungi. Tiga orang laki-laki dan satu orang perempuan dengan seringai mengancam mereka.
Tiba-tiba bapak tua yang dari tadi mengamati mereka datang menolong mereka dari kegelapan, ia meraih kepala slang tabungnya dan menyemprot para penjahat itu dengan gas pestisida. Para perampok itu pun kocar kacir, berteriak dan memaki-maki.Kehidupan malam di Eropa sangat mengerikan.
Kemudian bapak tua itu mendatangi mereka,ia tersenyum bersahabat,ia mengulurkan tangan menyalami Ikal dan Arai. “Nhama sayha Toha,ashli Purbhalingga.”
Bapak itu tertawa lebar, menakjubkan nun jauh dikota terpencil kumuh di pelosok Rumania, mereka menemukan orang jawa yang merupakan seorang pembasmi kecoa.
Kemudian Ikal dan Arai menuju ke Austria,disana mereka bertemu dengan seorang tukang kebab bernama Mashood. Mereka menanyakan letak masjid kepadanya. Disana ada masjid orang Arab,dan hanya orang Arab disana. Di masjid Turki, hanya ada orang Turki. Dan selebihnya orang muslim selain dari Arab dan Turki berkumpul di Masjid Afghanistan, di Gmunden. Mashood menceritakan tentang imam masjid yang sangat dipujanya, imam itu bernama Oruzgan. Disini pula Arai menuai karma masa kecilnya ketika sedang shalat berjamaah, disaat semua orang sedang khusyuk,namun ketika imam sampai pada ayat al-fatihah,kekhusyuan sontak berantakan. Semua orang terperanjat mendengar jeringan panjang “aaaaaaammmmiiiinnnnnnn….”rupanya Arai melolong seperti dulu yang sering ia lakukan dimasjid di kampung. Yang lebih mengangetkan suara itu muncul dari satu orang, karena mazhab yang mereka anut hanya mengucapkan amin didalam hati.
Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Venesia. Disana pria wanita berkerumun di kafe seperti sedang bermain sandiwara. Pria Italia sungguh flamboyan dan penuh gairah.
Ikal dan Arai berjanjian dengan MVRC Manoj, Gonzales, Ninonh, Stansfield, dan Townsend dan bertemu di Spanyol. Perjalanan usai MVRC Manoj dan Gonzales tim yang kalah. Dan pemenang perlombaan ini adalah Ikal dan Arai.Kemudian mereka pulang ke Paris naik kereta malam.
Sesampai di Paris mereka kembali mengerjakan rutinitas kuliah mereka.Namun suatu hari rutinitas itu terpecah.Katya menelpon Arai dan menyuruhnya segera ke kampus. Tiba dikampus Ikal melihat Arai digotong, hidungnya berdarah,ia masuk ICU. Arai terserang Asthma Bronchiale.dan penyakit ini pula yang dulu merenggur nyawa ayahnya diusia muda. Akhirnya Arai harus dipulangkan ke Indonesia, Ikal merasa sedih akan berpisah dengan Arai. Hari demi hari Ikal lalui dengan menyibukan diri dengan risetnya.
Tiba tiba Maurent memanggil Ikal dan mengabarkan Prof Turnbull akan pensiun dan pulang kampung ke Sheffield Inggris, dan mengabarkan kalau tak ingin kehilangan waktu, Ikal harus mengikuti exchange program, pindah ke Sheffield Hallam University.
Kemudian Ikal pergi ke Inggris,sesampainya di Terminal Victoria,London. Ikal melnjutkan perjalanan dengan bus antar kota ke Sheffield, sheffiel memang tak menyenangkan. Berbulan-bulan Ikal tinggal disana.
Dan akhirnya Ikal pun selesai mengerjakan risetnya.Dan Ikal diundang minum the oleh keluarga Turnbull kerumahnya dan untuk menandatangani riset Ikal.
Rumah Prof Turnbull jauh diluar Sheffield. Sesampainya dirumah Prof Turnbull,Ikal disapa oleh wanita tua dengan wajah yang anggun,dan ternyata Prof sedang tidak dirumah,Ikal dipersilahkan masuk. Karena lama menungu Prof datang,Ikal memutuskan untuk berkeliling desa. Ikal pun menaiki bus desa yang sudah butut. Didalamnya duduk terpisah segelintir petani,bus meluncur terderak-derak. Diluar jendela Ikal menikmati pemandangan. Tak terasa lebih dari satu jam Ikal berada didalam bis, lalu bus menaiki bukit yang landai . Ketika bus berbelok,dedaunan cemara tersibak dan seketika itu pula tersaji pemandangan yang mengingatkan Ikal pada sesuatu.
Rumah Prof Turnbull jauh diluar Sheffield. Sesampainya dirumah Prof Turnbull,Ikal disapa oleh wanita tua dengan wajah yang anggun,dan ternyata Prof sedang tidak dirumah,Ikal dipersilahkan masuk. Karena lama menungu Prof datang,Ikal memutuskan untuk berkeliling desa. Ikal pun menaiki bus desa yang sudah butut. Didalamnya duduk terpisah segelintir petani,bus meluncur terderak-derak. Diluar jendela Ikal menikmati pemandangan. Tak terasa lebih dari satu jam Ikal berada didalam bis, lalu bus menaiki bukit yang landai . Ketika bus berbelok,dedaunan cemara tersibak dan seketika itu pula tersaji pemandangan yang mengingatkan Ikal pada sesuatu.
Bus merayap, Ikal semakin dekat dengan desa yang dipagari tumpukan batu bulat berwarna hitam. Ikal bergetar menyaksikan jauh dibawah sana,rumah-rumah penduduk berselang seling. Ikal merasa menembus lorong waktu dan terlempar dalam negeri khayalan yang telah lama hidup dalam hatinya.Kemudia Ikal bergegas meminta sopir berhenti. Ikal kembali teringat akan keindahan tempat ini selama belasan tahun,dan tiba-tiba tersintesa persis didepan matanya. Kemudian Ikal bertanya kepada seorang ibu untuk memberi tahu nama tempat ini. Kemudian ibu itu menjawab.“ sure, it’s Edensor…”
Unsur – unsur Instrinsik:
Tema : Menceritakan tentang pencarian diri dan cinta, serta petualangan hidup yang begitu mengesankan.
Amanat :Bila kita ingin mengapai cinta dan atau mempunyai mimpi, maka kita harus memperjuangkan mimpi tersebut dan berusaha pantang menyerah untuk meraihnya.
Peluklah mimpi-mimpi kita sesungguhnya Alloh SWT akan memeluk mimpi-mimpi itu.
Alur : Alur Campuran (alur maju mundur ).
Tokoh :
- Andrea / Ikal (Tokoh utama dalam novel ini,ia sangat berani mencapai mimpi masa kecilnya,pribadinya sangat keras).
- Ayah Ikal (sabar,pendiam penyayang dan sangat bijaksana)
- Weh ( pintar berlayar dan pandai membaca rasi bintang dan menentukan arah mata angina ).
- Taikong Hamin ( ustadz, pengurus masjid )
- Ibu Ikal (Penyayang,Keras kepala )
- A Ling ( cinta pertama ikal)
- Arai ( penyayang, gigih/pantang menyerah, cerdas )
- Zakiah Nurmala ( Cinta pertama Arai yang selalu menolak cinta Arai )
- Ms.Famke Somers ( cantik,baik dan bertanggung jawab )
- Simon Van Der Wall ( pemilik kost, tega/tidak perduli pada nasib orang lain )
- Dr.Michaella Woodward ( seorang doctor ekonomi yang sangat cemerlang, dan bertanggung jawab )
- Erika Ingeborg ( Asisten Dr. Woodward yang tegas dan bertanggung jawab )
- Teman Kuliah Andrea dan Ikal( Naomi Stansfield, Townsend, Marcus Holdvessel, Christian Diedrich,Katya Kristanaema, Saskia,Marike,AbrahamLevin, Y’hudit Oxxenberg, Yoram Ben Mazuz, Becky Avshalom, Charolete Gastonia, Sylvie Laborde, Jean PierreMinot, Sebastian Delbonnel, Liu Hyuu Wong, Heidy Ling, Deborah Oh, Hawking Kong, MVRC Manoj, Pablo Arian Gonzales, Ninochka Stronovsky,Alesandro D”Archy).
- Maurent LeBlanch ( seorang yang terpelajar dan bertanggungjawab)
- Toha (Orang Indonesia diCrainova,Rumania seorang pembasmi kecoa, baik).
- Oruzgan Mourad Karzani (seorang Imam masjid afganistan di Gmunden/ sangat bersahaja dan pahlawan besar Balloch yang menumbangkan resismen Tentara Merah).
- Prof. Turnbull ( dosen Ikal yang sudah sepuh).
Novel-novel Andrea ditulis dengan gaya realis dan berhasil mencuri perhatian masyarakat secara luas melalui kekuatan cerita, pesan-pesan moral, dan metafora yang memikat. Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi tercatat sebagai novel-novel best seller saat ini, bahkan novel Laskar Pelangi merupakan novel Indonesia pertama yang mampu mencapai best seller di luar negeri.
KEKURANGAN
- Dalam segi judul, kurang dimengerti akan filosofisnya.
- Dari segi harga novel, cukup mahal.
KEBERMANFAATAN
- Memberikan semangat atau motivasi pada pembaca untuk terus berjuang dalam mengarungi kehidupan.
- Menghibur pembaca dengan beragam peristiwa lucu dan petualangan yang mendebarkan.
- Memberikan pesan bahwa apapun bisa terjadi jika kita mau berdo’a, berusaha dan terus berusaha.
- Mengingatkan kita untuk tidak takut melakukan suatu hal yang baru.
KELEBIHAN
· Dari segi tampilan jilidnya menarik.
· Bahasanya menarik dan penuh dengan kata-kata sastra.
· Tidak diperlukan waktu banyak untuk membacanya akan tetapi begitu banyak pengetahuan dan pelajaran yang dapat diambil dari isi novel Edensor ini.
BIOGRAFI PENULIS
Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau Belitung pada tanggal 24 Oktober 1982. Ia dikenal sebagai seorang penulis novel yang karyanya diangkat ke layar lebar teater musikal.
Andrea Hirata adalah lulusan S1 Ekonomi Universitas Indonesia. Setelah menyelesaikan studi S1 di UI, pria yang kini masih bekerja di kantor pusat PT Telkom ini mendapat beasiswa Uni Eropa untuk studi Master of Science di Université de Paris, Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam University, United Kingdom.
Tesis Andrea di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dari kedua universitas tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai referensi Ilmiah.
Penulis Indonesia yang berasal dari Pulau Belitong, Provinsi Bangka Belitung ini masih hidup melajang hingga sekarang.Status lajang yang disandang oleh Andrea sempat memicu kabar tak sedap. Karena pada bulan November 2008, muncul pengakuan dari seorang perempuan, Roxana yang mengaku sebagai mantan istrinya.
Akhirnya terungkap bahwa Andrea memang pernah menikah dengan Roxana pada 5 Juli 1998, namun telah dibatalkan pada tahun 2000. Alasan Andrea melakukan pembatalan ini karena Roxana menikah saat dirinya masih berstatus istri orang lain.
Andrea Hirata melejit seiring kesuksesan novel pertamanya, LASKAR PELANGI. Novel tersebut kemudia jadi best seller. Selain LASKAR PELANGI, ia juga menulis SANG PEMIMPI dan EDENSOR, serta MARYAMAH KARPOV. Keempat novel tersebut tergabung dalam tetralogi.
Sukses dengan novel tetralogi, Andrea merambah dunia film. Novelnya yang pertama, telah diangkat ke layar lebar, dengan judul sama, LASKAR PELANGI pada 2008. Dengan menggandeng Riri Riza sebagai sutradara dan Mira Lesmana sebagai produser, film ini menjadi film yang paling fenomenal di 2008. Dan jelang akhir tahun 2009, Andrea bersama Miles Films dan Mizan Production kembali merilis sekuelnya, SANG PEMIMPI.
Nama Andrea Hirata Seman Said Harun melejit seiring kesuksesan novel pertamanya, LASKAR PELANGI. Pria yang berulang tahun setiap 24 Oktober ini semakin terkenal kala novel pertamanya yang jadi best seller diangkat ke layar lebar oleh duo sineas Riri Riza dan Mira Lesmana. Beliau lebih dikenal dengan nama Andrea Hirata.